Rabu, 18 Januari 2012

Tips Rumah Tangga Sakinah : Jauhi 8 Sifat Istri yang Dibenci Suami

KUNCI utama rumah tangga bahagia adalah adanya saling cinta dan kasih sayang antara suami dan istri. Sang suami akan menghargai dan memberikan segenap cinta dan kasih sayang kepada istrinya, jika kaum wanita pun memberikan cinta dan penghargaan kepada suaminya. Demikian pula sebaliknya.

Agar istri tidak kehilangan rasa cinta dan rasa hormat suaminya, maka seorang istri harus mengetahui dan menjauhi sifat-sifat wanita yang dibenci suami. Di antara sifat-sifat tersebut yang paling menonjol, sebagaimana ditulis Shabah Sa’id dalam bukunya Az-Zaujah Al-Mubdi’ah wa Asrar Al-Jamal, antara lain:

1. Istri yang sibuk dengan dirinya sendiri.

Istri seperti ini biasanya menjauhi segala urusan suami, dan lebih mementingkan urusan serta kegemarannya sendiri. Pada dasarnya, istri seperti ini merasa nyaman setiap kali dia bisa menyendiri, serta bisa menjaga segala apa yang dia dengar, dia lihat, dan dia sentuh untuk diri sendiri. Boleh jadi hal ini merupakan akibat adanya penyakit psikis yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.

…Istri seperti ini adalah istri yang mengabaikan eksistensi suaminya. Karena dia selalu tidak meminta saran suaminya, atau tidak melibatkannya dalam urusan keluarga…

2. Istri yang suka mendominasi.

Istri seperti ini adalah istri yang mengabaikan eksistensi suaminya. Karena dia selalu tidak meminta saran suaminya, atau tidak melibatkannya dalam urusan keluarga. Dia senantiasa menjalankan sendiri segala urusan keluarga dan urusan rumah dengan tanpa memandang pendapat suami.

Di sini, seorang suami akan merasa bahwa jati dirinya telah hilang, sebab yang bisa dia lakukan untuk kebaikan rumah atau anak-anaknya hanya menyerah saja, atau mengabaikan keberadaan dirinya. Pria semacam ini, jika tidak memisahkan dirinya dari istri seperti itu, bisa jadi dia akan berusaha mencari, atau mendapatkan apa yang dia inginkan selama ini dari wanita lain.

3. Istri yang gemar berdusta.

Salah satu hal yang mesti dimiliki dalam hubungan pernikahan adalah unsur kejujuran dalam segala hal. Ini mengingat, kejujuran merupakan salah satu pilar ketenteraman dan kebahagiaan. Di luar sana terdapat banyak wanita yang gemar berdusta. Mereka menjadikan dusta sebagai hobi atau sebagai dalih karena takut sesuatu. Namun apa pun alasannya, dusta dan tipu daya adalah dua hal yang paling dibenci kaum pria. Meskipun terkadang seorang pria menerima tindakan dusta dari istrinya karena satu atau lain hal, namun penerimaan seorang suami terhadap sifat buruk itu biasanya disertai dengan pandangan meremehkan.

4. Istri yang kejam/galak.

Istri semacam ini adalah istri yang begitu mudahnya memberikan hukuman kepada suaminya, ketika suaminya melakukan suatu hal tertentu. Istri seperti ini terus-menerus meresahkan suaminya, sebab karakter permusuhannya tersebut. Selain itu, istri seperti ini akan terbiasa mengeluarkan kata-kata pedas, keras, dan kasar kepada tetangga, teman-teman, dan anggota keluarganya. Istri yang kejam, tentunya menimbulkan banyak masalah bagi suaminya, bahkan bagi anak-anaknya pula. Sehingga tertanam dalam jiwa anak-anaknya sikap tidak senang dan akan menjauh dari ibunya.

…Istri galak, begitu mudahnya memberikan hukuman kepada suaminya, ketika suaminya melakukan suatu hal tertentu. Istri seperti ini selalu meresahkan suaminya…

5. Istri yang menyulitkan.

Wanita semacam ini terbiasa hidup dalam suasana kehidupan yang penuh dengan perilaku buruk, gejolak rumah tangga, senantiasa menciptakan benih-benih perselisihan. Sebab setiap kata yang terlontar dari mulut suaminya yang berisi perintah terhadap hal penting yang mesti dilakukan istrinya, ternyata istrinya malah menepis semua perkataan suaminya dan menolak bertanggungjawab atas hal itu. Sehingga seringkali dia menciptakan kesulitan dan menyulut pertikaian antara dirinya dengan suaminya. Dalam kondisi demikian, sang suami lebih mengutamakan untuk menjauh dari rumah, atau barangkali dia akan tetap di rumah dan ikut-ikutan dengan sifat buruk istrinya.

6. Istri yang pasif.

Istri semacam ini akan membiarkan dan menyerahkan segala urusan kepada suaminya, sehingga suaminya menjalankan seluruh urusan keluarga dan rumah tangga. Peran istri hanya terbatas menjalankan instruksi-instruksi suaminya. Dia senantiasa menyerah dalam segala hal, seakan-akan dia menuntut suaminya agar lebih berkuasa dengan tanpa berusaha menunjukkan perannya atau keberadaannya sedikit pun terhadap suaminya, padalah dia adalah pasangan hidup bagi suaminya.

7. Istri yang keras kepala.

Istri semacam ini adalah istri yang keras kepala dalam segala hal, dan dia terus berlindung di balik sifatnya yang keras kepala itu. Sebab dia mendapatkan kenyamanan pada dirinya ketika dia bersikeras mengikuti pendapatnya, sekalipun itu salah. Di samping itu, melalui cara itulah dia mendapatkan kepuasan diri. Misalnya, andai suaminya menginginkan satu jenis makanan, dia terus-menerus menyiapkan jenis makanan lainnya, sekalipun sebenarnya jenis makanan itu juga tidak disukainya. Wanita semacam ini adalah wanita yang paling dibenci kaum laki-laki.

…Istri yang keras kepala dalam segala hal adalah wanita yang paling dibenci kaum laki-laki…

8. Istri yang menggemari rutinitas.

Istri semacam ini adalah sosok yang menganggap bahwa pernikahan adalah akhir dari segala kehidupannya. Sebab segala ambisi dan keinginannya telah dipendam dalam-dalam pasca menikah. Menurutnya, setelah menikah tidak ada lagi keinginan dan ambisi. Dengan begitu, dia beranggapan bahwa hari ini sama dengan hari kemarin, dengan artian, bahwa segala sesuatu dalam kehidupan pernikahan hanya sarat dengan rutinitas yang teratur dan monoton.

Hal-hal di atas adalah bagian dari sifat-sifat istri yang paling dibenci kaum suami. Oleh karena itu, hendaknya para istri kembali meniti kembali gaya hidupnya dengan menjauhi sifat-sifat di atas, demi meraih kebahagiaan dan ketenteraman kehidupan rumah tangga. [ganna pryadha/voa-islam.com]

Tips Keluarga Sakinah: Hindari Enam Hal yang Bikin Suami Marah

ADA enam kesalahan substansial yang harus diwaspadai istri. Karena jika tidak, maka akan muncul kemarahan atau kekesalan suami, sekalipun mungkin hanya ditahan atau disembunyikan. Ini mengingat, biasanya laki-laki lebih pandai untuk menyembunyikan perasaan. Keenam faktor tersebut sebenarnya hal-hal sepele. Kendati sepele, namun jika dibiarkan berakumulasi, maka berpotensi mengancam keharmonisan hubungan suami-istri.

Seperti dikutip dari buku Haqa`iq Taghfulu ‘Anha Zaujat, Nabil Abdushshamad menulis, keenam jenis kesalahan itu adalah:

1. Menceritakan Hubungan Masa Lalu dengan Orang Lain

Kesalahan terbesar yang dilakukan istri adalah menceritakan kepada suamiu tentang hubungan yang dulu pernah dijalaninya dengan laki-laki lain. Atau dia menginformasikan kepada suaminya bahwa dia pernah menyimpan rasa cinta kepada laki-laki yang dulu pernah menjadi temannya.

Sejatinya hal tersebut tidak boleh dilakukan si istri, karena seorang suami tidak ingin mendengar istrinya menaruh simpati atau rasa cinta kepada laki-laki lain. Sekalipun laki-laki itu adalah kerabat dekat sang istri. Walau bagaimanapun, suami selalu ingin menjadi pusat perhatian istri sepenuhnya. Sekalipun dia tidak menampik bahwa dia pun pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita sebelum dia menikah dengan istrinya itu. Meski demikian, suami tidak ingin mendengar cerita istrinya tentang hubungannya di masa lalu. Suami hanya ingin istrinya menjadi wanita yang benar-benar ‘baru’ baginya.

Sebagai seorang istri, Anda mungkin pernah menikah dengan laki-laki lain, dan suami Anda yang sekarang mengetahui banyak tentang masa lalu Anda. Namun, bukanlah suatu kebaikan apabila cerita-cerita tentang suami Anda terdahulu disampaikan kepadanya atau dihadirkan kembali di hadapannya. Terlebih lagi jika Anda masih menyimpan benda-benda, gambar, atau kenang-kenangan saat bersama mantan suami Anda.

…Kesalahan terbesar yang dilakukan istri adalah menceritakan kepada suamiu tentang hubungan yang dulu pernah dijalaninya dengan laki-laki lain…

Dan hal parah yang sama sekali tidak boleh dilakukan adalah, jika terjadi perselisihan, Anda mengatakan kepada suami bahwa mantan suami Anda lebih baik dari suami Anda saat ini. Atau misalkan Anda memberikan pujian kepada mantan Anda di hadapan sang suami. Karena hal tersebut merupakan perbuatan komparasi yang dapat mengganggu hubungan Anda dengan suami.

2. Memuji Teman Suami

Sekalipun suami menyimpan rasa hormat, pujian, dan kekagumannya kepada temannya, maka hal demikian tidak boleh dimanfaatkan Anda untuk menyatakan kekaguman kepada temannya itu. Pasalnya, kebanyakan suami tidak senang jika mendengar istrinya memuji teman-temannya. Sebab, suami akan memandang bahwa Anda mengagumi laki-laki lain selain dirinya.

Yang lebih berbahaya lagi adalah jika Anda terus-menerus menyatakan kekaguman terhadap teman suami Anda dengan menyebut sisi-sisi kelebihannya dengan mendetil. Tak ayal lagi, hal tersebut memicu kecemburuan suami Anda, dan bahkan kecemburuan seluruh laki-laki di dunia. Semisal, Anda menyebutkan ketampanan teman suami anda, atau kecerdasan dan kegagahannya. Suami Anda akan memahami bahwa dirinya tidaklah setampan, secerdas, dan segagah temannya itu.

3. Membenci Orangtua Suami (mertua)

Orangtua suami Anda (mertua) mungkin bukanlah mertua yang baik. Keduanya mungkin suka mengkritik atau menegur Anda dengan keras terkait pengasuhan anak, perawatan suami, atau cara mengatur rumah tangga. Atau bisa jadi mertua Anda memandang Anda bukanlah wanita yang cocok menjadi pendamping anaknya, karena masih banyak wanita lain yang ingin menikah dengannya. Atau sikap dan tindakan negatif lainnya dari mertua yang banyak kita kenal.

Kendati demikian, biasanya suami Anda akan melupakan –atau berpura-pura lupa— terhadap apa-apa yang dilakukkan ayah dan ibunya kepada Anda. Suami akan bersikap seolah-olah dirinya sangat sulit memperbaiki ayah dan ibunya. Dia juga akan menyuruh Anda untuk bersabar dan lapang dada atas hal itu.

Namun, dapat dipastikan bahwa dia tetap tidak ingin mendengar Anda menceritakan kepadanya tentang keburukan-keburukan perilaku orangtuanya. Dia juga tidak mau mengetahui bahwa Anda sangat membenci dan memusuhi ayah dan ibunya. Kejujuran Anda kepada suami dengan menyampaikan perilaku negatif orangtuanya akan menimbulkan gangguan dan mengeruhkan suasana rumah tangga.

…Kejujuran Anda kepada suami dengan menyampaikan perilaku negatif orangtuanya akan menimbulkan gangguan dan mengeruhkan suasana rumah tangga…

Maka Anda harus memperlihatkan bahwa pergaulan dan relasi Anda dengan mertua sangatlah baik, dan Anda menyukainya keduanya. Dengan demikian, akhirnya Anda akan mendapatkan cinta kasih dan penghormatan dari suami.

4. Mengkritik dan Menegur Suami

Ada istri yang merasa suamianya tidak peduli terhadap rumah, atau terhadap dirinya sebagai istrinya, atau mengabaikan rencana jalan-jalan atau piknik bersama keluarga. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Para pakar mengatakan bahwa penyebabnya adalah istri seringkali menegur dan mengkritik suami dengan keras, dengan kritikan yang membuatnya mereka dilecehkan. Oleh karena itu, mereka menyarankan agar istri yang tidak suka atas pekerjaan atau tindakan suami supaya menyampaikan keberatannya secara persuasif.

Dalam artian, jika Anda ingin menegur dan mengkritiknya, maka sampaikanlah ungkapan dan kalimat secara baik serta santun, hindari penggunaan kata “tidak” dan “jangan” yang berlebihan. Misalkan, jika Anda hendak menegurnya karena salah menggunakan bumbu dalam memasak –sebagai ganti ungkapan “tidak” dan “jangan”— ada baiknya Anda berkata, “Menggunakan bahan ini untuk memaksakan lebih baik, dan membuat masakan terasa lebih sedap dan lezat.”

Karena jika yang dilakukan adalah dengan mengkritik atau menyalahkan secara kasar, justru akan menimbulkan efek negatif. Misalnya, suami akan merasa kesal dan dilecehkan, lalu dia akan memutuskan untuk berhenti membantu pekerjaan istri di rumah, padahal bantuannya sangat dibutuhkan.

… dengan mengkritik atau menyalahkan suami secara kasar, justru akan menimbulkan efek negatif, misalnya suami akan merasa kesal dan dilecehkan…

Cara paling efektif dalam membiasakan suami membantu pekerjaan domestik adalah memintanya untuk menemaninya di dapur. Lalu, sambil membuat makanan, Anda bisa bercakap-cakap dengannya. Kemudian Anda bisa memberikan contoh menyiapkan makanan dengan cara yang baik dan benar. Jika hati suami sudah merasakan kesantunan dan kelembutan Anda dalam menyampaikan aspirasi, maka hatinya akan tergerak untuk melakukan pekerjaan atau menunaikan permintaan apa pun yang Anda inginkan.

Anda hendaknya mengerti bahwa laki-laki pada umumnya ingin tampil sebagai sosok yang superior, lebih tahu, dan ahli dalam bidang apa pun. Suami tidak ingin jika dia dianggap lemah di hadapan sang istri. Untuk itu, ketika Anda menampakkan kesalahannya dan mencelanya, maka Anda membuatnya menjadi seperti orang yang gagal.

5. Mengikuti Suami ke manapun

Meski kehidupan rumah tangga menyenangkan dan penuh dengan berbagai fasilitas, namun terkadang suami memiliki kecenderungan untuk menyendiri. Jadi ada saat-saat di mana suami Anda tidak ingin diganggu dan asyik sendirian, atau pergi bersama teman-temannya. Dia terkadang ingin merasakan kembali bebasnya membujang dan bercengkerama dengan temannya. Oleh karena itu, tidak masalah jika sehari dalam sepekan dia keluar sendirian untuk berkumpul bersama teman-temannya.

Maka Anda jangan mempersempit langkahnya dengan melakukan pembatasan-pembatasan yang mengekang. Yakinlah bahwa setelah dirinya bertemu teman-temannya, maka dia akan merasa sangat merindukan Anda dan anak-anak. Dia akan segera pulang ke rumah menemui Anda untuk rileks bersama sambil bercengkerama.

…jangan mempersempit langkah suami dengan pembatasan yang mengekang. Yakinlah bahwa dia akan merasa sangat merindukan Anda dan anak-anak…

6. Boros dalam Berbelanja

Jika suami Anda tergolong tipikal orang yang pekerja keras dan sangat menghargai nilai uang, maka dia tidak menginginkan Anda bersikap boros dalam membelanjakan harta yang diberinya. Dia akan sangat marah jika Anda terlalu royal ketika berbelanja, sementara dia harus banting tulang berpeluh keringat bekerja demi mendapatkan penghasilan. Misalnya, mayoritas suami tidak menyukai istri mereka membeli busana yang sangat mahal, semisal busana rancangan desainer ternama.

Demikianlah, beberapa hal substansial yang mampu memicu kemarahan suami Anda. Dengan menyadari dan mewaspadai hal-hal di atas, diharapkan Anda senantiasa mendapatkan cinta dan kasih sayang suami, sehingga kebahagiaan senantiasa menyelimuti rumah tangga Anda. [ganna pryadha/voa-islam.com]

Rabu, 04 Januari 2012

MAHFUDZOT

Barang siapa berjalan pada jalannya sampailah ia

Barang siapa bersungguh-sungguh, dapatlah ia.

Barang siapa sabar beruntunglah ia.

Barang siapa sedikit benarnya/kejujurannya, sedikit pulalah temannya.

Pergaulilah orang yang jujur dan menepati janji.

Kecintaan/ketulusan teman itu, akan tampak pada waktu kesempitan.

Tidak kenikmatan kecuali setelah kepayahan.

Kesabaran itu menolong segala pekerjaan.

Cobalah dan perhatikanlah, niscaya kau jadi orang yang tahu.

Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang kubur.

Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari.

Waktu itu lebih mahal daripada emas.

Akal yang sehat itu terletak pada badan yang sehat.

Sebaik-baik teman duduk pada setiap waktu adalah buku.

Barang siapa menanam pasti akan memetik (mengetam).

Sebaik-baik teman itu ialah yang menunjukkan kamu kepada kebaikan.

Seandainya tiada berilmu niscaya manusia itu seperti binatang.

Ilmu pengetahuan diwaktu kecil itu, bagaikan ukiran di atas batu.

Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.

Belajarlah di waktu kecil dan amalkanlah di waktu besar.

Ilmu tiada amalan bagaikan pohon tidak berbuah.

Bersatu adalah pangkal keberhasilan.

Jangan engkau menghina orang miskin bahkan jadilah penolong baginya.

Kemuliaan itu dengan adab kesopanan, (budi pekerti) bukan dengan keturunan.

Keselamatan manusia itu dalam menjaga lidahnya (perkataannya).

Adab seseorang itu lebih baik (lebih berharga) daripada emasnya.

Kerusakan budi pekerti/akhlaq itu menular.

Bencana ilmu itu adalah lupa.

Jika benar kemauannya niscaya terbukalah jalannya.

Jangan menghina seseorang yang lebih rendah daripada kamu, karena segala sesuatu itu mempunyai kelebihan.

Perbaikilah dirimu sendiri, niscaya orang-orang lain akan baik padamu.

Berpikirlah dahulu sebelum kamu berkemauan (merencanakan).

Barang siapa tahu jauhnya perjalanan, bersiap-siaplah ia.

Barang siapa menggali lobang, akan terperosoklah ia di dalamnya.

Barang siapa banyak perbuatan baiknya, banyak pulalah temannya.

Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermala-malas dan jangan pula lengah, karena penyesalan itu bagi orang yang bermalas-malas.

Janganlah mengakhirkan pekerjaanmu hingga esok hari, yang kamu dapat mengejakannya hari ini.

Tinggalkanlah kejahatan, niscaya ia (kejahatan itu) akan meninggalkanmu.

Sebaik-baik manusia itu, adalah yang terlebih baik budi pekertinya dan yang lebih bermanfaat bagi manusia.

Di dalam hati-hati itu adanya keselamatan, dan di dalam tergesa-gesa itu adanya penyesalan.

Buah sembrono/lengah itu penyesalan, dan buah cermat itu keselamatan.

Berlemah lembut kepada orang yang lemah itu, adalah suatu perangai orang yang mulia (terhormat).

Pahala/imbalan suatu kejahatan itu adalah kejahatan yang sama dengannya.

Tidak menjawab terhadap orang yang bodoh itu adalah jawabannya.

Barang siapa manir tutur katanya (perkataannya) banyaklah temannya.

Apabila akal seseorang telah sempurna maka sedikitlah bicaranya.

Barang siapa mencari teman yang tidak bercela, maka ia akan tetap tidak mempunyai teman.

Katakanlah yang benar itu, walaupun pahit.

Sebaik-baik hartamu adalah yang bermanfaat bagimu.

Sebaik-baik perkara itu adalah pertengahanya (yang sedang saja).

Tiap-tiap tempat ada kata-katanya yang tepat, dan pada setiap kata ada tempatnya yang tepat.

Apabila engkau tidak malu, maka berbuatlah sekehendakmu (apa yang engkau kehendaki).

Bukanlah cela itu bagi orang yang miskin, tapi cela itu terletak pada orang yang kikir.

Bukanlah anak yatim itu yang telah meninggal orang tuanya, tapi (sebenarnya) yatim itu adalah yatim ilmu dan budi pekerti.

Setiap pekerjaan itu ada upahnya, dan setiap perkataan itu ada jawabannya.

Dan pergaulilah manusia itu dengan apa-apa yang engkau sukai daripada mereka semuanya.

Hancurlah seseorang yang tidak tahu dirinya sendiri.

Pokok dosa itu, adalah kebohongan

Barang siapa menganiaya niscaya akan dianiaya.

Bukanlah kecantikan itu dengan pakaian yang menghias kita, sesungguhnya kecantikan
itu ialah kecantikan dengan ilmu dan kesopanan.

Janganlah engkau bersikap lemah, sehingga kamu akan diperas, dan janganlah kamu bersikap keras, sehingga kamu akan dipatahkan.

Barang siapa menolongmu dalam kejahatan maka ia telah menyiksamu.

Saudaraku! Kamu tidak akan mendapatkan ilmu, kecuali dengan enam perkara, akan aku beritahukan perinciannya dengan jelas :
Kecerdasan
Kethoma’an (terhadap ilmu)
Kesungguhan
Harta benda (bekal)
Mempergauli guru
Waktu yang panjang

Bekerja itu membuat yang sukar menjadi mudah.

Barang siapa berhati-hati niscaya mendapatkan apa-apa yang ia cita-citakan.

Carilah/tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina.

Kebersihan itu sebagian dari iman.

Kalau besar permintaannya maka sedikitlah penolongnya.

Tidak ada baiknya sesuatu keenakan yang diiringi (oleh) penyesalan.

Pengaturan pekerjaan itu menabung sebanyak separohnya waktu.

Berapa banyak saudara yang tidak dilahirkan oleh satu ibu.

Obatilah kemarahan itu dengan diam

Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum.

Bukan setiap yang mengkilat itu emas.

Gerak-gerik seseorang itu menunjukkan rahasianya.

Harga seseorang itu sebesar (sama nilainya) kebaikan yang telah diperbuatnya.

Temannmu ialah orang yang menangiskanmu (membuatmu menangis) bukan orang yang membuatmu tertawa.

Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah.

Sebaik-baik perkataan itu ialah yang sedikit dan memberi penjelasannya/jelas.

Segala sesuatu apabila banyak menjadi murah, kecuali budi pekerti.

Permulaan marah itu adalah kegilaan dan akhirnya adalah penyesalan.

Hamba sahaya itu harus dipukul dengan tongkat, dan orang yang merdeka (bukan budak) cukuplah dengan isyarat.

Perhatikanlah apa-apa yang dikatakan (diucapkan) dan janganlah meperhatikan siapa yang mengatakan.

Orang yang pendengki itu tidak akan menjadi mulia.

Tiap-tiap pekerjaan itu dengan penyelesaiannya.

Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka.
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar.

Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan.

Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya.

Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu.

Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah ahli pengampun.
Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?