Jumat, 29 November 2013

Uang dan Kebahagiaan, Apa Hubungannya?

Ada banyak hal yang akan membuat kita menderita—kehilangan teman, tidak memiliki pekerjaan, atau sakit. Dan masih banyak lagi. Hanya sedikit yang berkaitan dengan uang dan memperoleh atau membelanjakan uang. Ingatlah: · Terlalu sedikit uang bisa membuat Anda menderita. · Terlalu banyak uang bisa membuat Anda menderita. · Terlalu banyak barang bisa membuat Anda menderita. · Tidak cukup barang bisa membuat Anda menderita. Pahami sejak awal bahwa uang dan kebahagiaan bukan dua hal yang sama. Uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Inilah kesalahan yang sering dibuat oleh banyak orang. Jangan membuat kesalahan yang sama. Anda bisa miskin namun bahagia. Anda bisa kaya sekaligus bahagia. Anda juga bisa miskin atau kaya dan menderita. Jika Anda mencari kekayaan untuk membuat Anda bahagia, Anda akan kecewa. Jika Anda mencari uang agar lebih berkuasa/lebih muda/lebih seksi/lebih penting/lebih menarik/terlihat lebih baik/apa pun, maka Anda akan kecewa. Maaf, tapi uang tidak bisa mewujudkan hal-hal tersebut. Dalam kepala Anda mungkin. Di kepala orang lain mungkin. Namun tidak dalam kenyataannya. Anda bisa menjadi seperti itu semua dengan uang. Itu benar. Tapi, bukan uang yang mewujudkannya. Tombolnya ditekan di kepala Anda terlebih dahulu. Uang hanyalah placebo, bukan obat. Kita pernah melihat pemenang lotere yang membeli rumah besar tapi menderita karena telah meninggalkan teman-temannya. Atau pengusaha kaya yang rugi besar dan mengakhiri hidupnya hanya karena merasa tidak memiliki apa-apa. Tapi kita tidak akan membuat kesalahan seperti itu karena kita akan mempraktikkan Aturan ini dengan cerdas dan memahami hubungan antara uang dan kebahagiaan. Mungkin Anda bertanya, apa sebenarnya Aturan ini? Apa yang harus saya lakukan? Jawabannya, tidak ada, kecuali tidak berharap terlalu banyak dari uang dan tidak membeli sesuatu dengan harapan akan membuat Anda bahagia – tidak akan. Ketika mereka menciptakan mobil BMW baru, mereka tidak menciptakan kebahagiaan. Jadi, ketika pertama kali Anda duduk di dalamnya atau membelinya dan merasa fantastik – saya tidak menyangkal orang-orang yang merasa hebat karena membeli barang – bukan perasaan itu yang Anda beli. Perasaan itu ada di dalam diri Anda. Intinya, apa yang bisa dilakukan uang adalah menghapuskan banyak ketidakbahagiaan. Tidak lebih dari itu. Sumber: The Rules of Wealth, Richard Templar, Esensi 2009.

Kamis, 21 November 2013

SOK ALIM, SOK SUCI..!! APAKAH KAMU SUDAH BENAR?


BANYAK ORANG BERKATA: SOK ALIM, SOK SUCI, URUS SAJA DIRI SENDIRI ! APA KAMU SUDAH ALIM, SUDAH SUCI ? APA KAMU SUDAH BENAR ? TAK PERLU CAMPURI URUSAN ORANG LAIN !

Jika Rasulullah Muhammad ﷺ hanya mengurus akhlak diri sendiri saja, dan hanya keluarganya saja, ga usah ngurusin orang lain, maka mungkin saat ini indahnya islam sebagai agama dan jalan hidup tidak akan pernah sampai kepada kita
Jika Rasulullah Muhammad ﷺ hanya mengurus akhlak diri sendiri saja, ga usah ngurusin orang lain, mungkin kita masih Animisme, Dinamisme menyembah pohon tua, batu besar, tumbal orang ke kawah gunung berapi dan sebagainya.

Tahukah saudara jika dakwah menyampaikan suatu kebenaran bukan cuma tugas ustadz tapi KEWAJIBAN SETIAP MUSLIM?
Qs.3:20 Kewajiban kamu hanyalah menyampaikan
Qs.42:48 Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan
Qs.16:82 Kewajiban yang dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan


Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ


 “Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain.” [Al Jaami' Ash Shogir, no. 11608]

Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ


“Barangsiapa memberi petunjuk pada orang lain, maka dia mendapat ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang melakukannya.” [HR. Muslim]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

لأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ


“Jika Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraanmu maka itu lebih baik bagimu daripada mendapatkan unta merah (harta yang paling berharga orang Arab saat itu).” [HR. Bukhari dan Muslim]

Sampaikanlah dariku meski cuma satu ayat. HR.Muslim – Bukhari
Tidak sempurna iman seorang muslim sampai dia menyayangi muslim lain seperti dirinya sendiri. Dan salah satu wujud sayang itu ialah amar ma’ruf nahi munkar.

"Tetapi bagi sebagian orang (kalangan kerabat dan teman) ada yang merasa tidak suka ketika kita memanfaatkan facebook untuk dakwah menyampaikan suatu kebenaran. Sehingga bermunculan orang-orang yang mengatakan, sok suci , sok, alim, sok bijak dan lain sebagainya!"


"Abaikan mereka, meski ada yang mencaci maki, meski ada yang mengatakan sok alim." Biarkan anjing menggonggong..[karena memang hanya itu yang bisa dilakukan oleh anjing]

Bukankah perkataan yang indah dan baik di sisi-Nya mengajak kebaikan. Kenapa kita malah marah ketika ada yang menasehati. seharusnya itu bisa menjadi muhasabah buat diri kita. Manusia adalah makhluk yang lemah dan serba kekurangan, janganlah sombong merasa diri sudah benar. Orang yang sombong adalah orang yang tidak mau mendengar dan menerima kebenaran. Ketika kebenaran itu telah datang padanya ia malah mengolok-ngolokkan. Sedangkan seorang Khalifah saja ketika di muhasabah ummat ia terima.

Apakah benar dan dibenarkan bila kita menjadi Sok Alim, Sok Bijak, Sok Baik, Sok Suci, dan sok-sok lainnya?


“Suatu perbuatan yang dikatakan sok, itu artinya perbuatan tersebut dilakukan secara berpura-pura. Atau bukan merupakan tabiat asli kita.  Dan berpura-pura selama ditujukan untuk membentuk karakter diri pribadi sebagai suatu pembelajaran sebelum kita meraih kondisi yang diharapkan, maka itu adalah suatu cara yang benar dan dibenarkan.”

“Yang tidak benar, adalah bila perilaku sok tersebut ditujukan untuk sekedar sombong-sombongan atau sekedar ingin mendapat pujian dari orang lain..”
  
Dasarnya begini :
Pikiran Alam Bawah sadar tidak bisa membedakan antara sungguh-sungguh atau sekedar pura-pura. Apapun pesan yang disampaikan oleh pikiran sadar anda, baik nyata atau sekedar imajinasi. Semuanya akan ditanggapi dengan serius oleh fikiran bawah sadar dan dijadikan perintah untuk ditindak lanjuti. Alam bawah sadar adalah Bawahan pikiran sadar yang sangat patuh.


Jadi, bila saat ini ini anda belum bisa menjadi orang yang baik, belum bisa menjadi orang yang bijak, alim, suci, dan lain sebagainya. Namun anda berpura-pura saja anda sudah menjadi orang baik, orang alim, orang suci, dll. Serta anda dalam setiap perkataan dan perberbuatan seolah-olah anda adalah demikian. Maka lambat laun tapi pasti, anda akan betul-betul menjadi orang yang baik, dan orang yang bijak.

Bukalah hatimu teman, ia yang menegur dan memberi nasihat padamu karna ia sayang padamu bukan membencimu. Hanya orang-orang pedulilah yang mau mengurusi orang lain kepada kebaikan. Ambilah hikmah dari kata-katanya, belum tentu esok engkau mendapatkan teman seperti itu. Suatu saat engkau akan mencarinya juga. Semoga bermanfaat..!!!

Selasa, 08 Januari 2013

Mengelola Berita & Mensikapi Perbedaan


يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS 49: 6)

Saudaraku seiman rahimakumullah, mari kita buka kembali lembaran sejarah Rasulullah saw. Betapa susahnya beliau ketika tersebar berita bohong tentang perselingkuhan antara istri beliau Aisyah ra dengan Shafwan ra yang dimotori oleh Abdullah bin Ubay bin Salul. Padahal keduanya adalah orang-orang yang mulia dan bersih dari tuduhan kotor itu. Akan tetapi berita bohong sudah terlanjur menyebar ke seluruh pelosok negeri, banyak orang termakan olehnya, dan menciptakan instabilitas di dalam rumah tangga Rasulullah saw.

Di era Teknologi Informasi ini umat Islam harus belajar lebih disiplin dalam mengelola arus informasi yang mempunyai potensi ditumpangi oleh berita bohong. Yang pertama yang harus diperhatikan adalah tanggung-jawab kita sesama muslim yang digambarkan oleh Rasulullah saw bagaikan satu bangunan untuk saling melindungi dan saling mengokohkan satu bagian terhadap yang lain. Begitu pula untuk saling menutup aib satu terhadap yang lain, agar Allah menutup aib kita kelak di akherat. Untuk itu ketika kita mendengar berita yang tidak baik yang ditujukan kepada saudara kita sesama muslim, maka mestinya sikap yang kita tunjukkan adalah tidak percaya kepada berita tersebut, sampai kita mendapatkan bukti atau kesaksian dari orang yang diberitakan tersebut.

Ke dua, selalu ada dua sisi dari sebuah mata uang. Maka ketika menanggapi sebuah berita hendaknya kita tidak memandangnya dari satu sisi saja. Tidak hanya mempercayai satu pihak saja (yang memberitakan) tetapi juga mempertim-bangkan pandangan pihak lain yang menjadi obyek berita. Jangan sampai kita menjadi Dajjal (Pembohong) yang digambarkan oleh Rasulullah saw bermata satu, yang memandang persoalan hanya dengan sebelah mata. Allah swt mengingatkan jangan karena kebencian kita terhadap suatu kaum menyebabkan kita berbuat tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. (QS 5: 8).

Yang ketiga kalau kita mendengar berita miring tentang orang Islam atau sekelompok umat Islam hendaknya kita bertabayun, seperti dalam ayat yang dikutip di atas (QS 49: 6). Hendaknya kita menguji kebenaran berita tersebut kepada orang yang diberitakan dan mencari informasi terkait dari banyak pihak. Sehingga kita tidak keliru dalam mensikapinya dan tidak menimpakan mushibah kepada orang lain.
Seandainya kita menjadi anggota dari satu kumpulan masyarakat yang hidup secara berjama'ah,

maka tips yang ke empat Allah swt menuntunkan kepada kita untuk segera menyampaikan berita tersebut kepada pimpinan kita (QS 4: 83). Apalagi terhadap berita tentang keamanan. Berita yang belum jelas kebenarannya dapat menimbulkan masalah di tengah-tengah umat. Sehingga lebih aman bila ditangani oleh pimpinan. Setiap warga yang ingin mengetahui kebenaran berita itu dapat mengakses langsung kepada pimpinan mereka.

Ke lima, dengan ikhlas karena Allah semata kita menyampaikan teguran, nasehat dan saran yang membangun kalau kita menjumpai saudara kita dalam kekeliruan. Allah menuntun kita untuk tawashau bilhaq, tawashau bishshabr, dan tawashau bilmarhamah. Bahkan seandainya pimpinan melakukan kesalahan hendaknya sebagai makmum kita dengan ikhlas menyampaikan teguran. Rasulullah saw memberitakan bahwa orang beriman itu tidak keberatan melakukan tiga hal yakni beramal ikhlas karena Allah, menegur pimpinan, dan tetap berada dalam jama'ah.

Yang ke enam, di dalam menegur jangan ada perasaan sombong di dalam hati kita. Jangan sampai merasa bahwa diri kita lebih baik dari orang yang kita tegur. Mungkin dia salah atau jelek dalam satu hal, tetapi dia pasti memiliki kebaikan dalam banyak hal. Jangan pula merasa diri kita suci, hanya Allah saja yang mengetahui orang yang bertakwa (QS 53: 32).

Yang ke tujuh demi keselamatan kita masing-masing di hadapan Mahkamah Agung fi yaumilhisab kelak hendaknya kita tidak mencari-cari kesalahan orang lain (QS 49: 12). Biasanya orang yang mencari kesalahan orang lain itu disebabkan karena kekerdilan jiwanya. Sesak dada dan sempit hatinya ketika melihat kemajuan orang lain. Sehingga muncul niat jahat untuk menghambat, menjegal, bahkan merobohkannya. Persis seperti sikap orang-orang munafik yang diberitakan Allah dalam QS 4: 61 (Kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.)

Yang ke delapan dengan semangat kebersamaan mari kita sama-sama ruju' ilal-haq. Lapang dada dalam menerima kebenaran meskipun berbeda dengan pengetahuan, pemahaman, dan keyakinan kita selama ini. Kita harus yakin al haq itu datangnya dari Allah, maka hendaknya kita tidak ragu-ragu dalam mengikutinya (QS 2: 147).

Yang terakhir, hendaknya kita berlapang dada dalam menerima perbedaan dan pandai mengembangkan sikap toleran. Jangan sampai kita menganggap orang yang berbeda pendapat sebagai lawan yang harus dijatuhkan. Mari kita sama-sama belajar dari Rasulullah saw dan para sahabat dalam mengelola perbedaan. Semoga Allah swt membimbing kita menuju persatuan, amin

Selasa, 25 Desember 2012

TENTANG MENGADU DOMBA

Sudah menjadi bahasa yang umum dipakai mengadu domba bermakna memindahkan perkataan seseorang kepada orang lain dengan tujuan memecah belah antara keduanya. Saya pernah menulis tentang akibat dan bahayanya fitnah dalam tulisan Surat Kepada Sahabat dan lebih parahnya adu domba menggabungkan dua tindakan tercela yaitu fitnah dan menggunjing.

Beda fitnah dengan menggunjing kalau berbicara tentang kejelekan orang lain dan mencelanya disebut menggunjing jika benar, dan disebut fitnah jika tidak benar. Tentu saja, tidak ada seorang manusia pun yang bebas dari dosa. Orang bijak mengatakan, manusia itu tidak lepas dari kesalahan dan lupa. Dengan begitu, manusia itu memang tidak sempurna, ia bisa berbuat khilaf. Manusia pada umumnya hidup di balik tabir, yang oleh Tuhan –dengan kebijakan-Nya– digunakan untuk menutupi perbuatan-perbu atannya. Kalau saja tabir Ilahi ini diangkat untuk memperlihatkan semua kesalahan dan kekeliruan kita, niscaya semua orang akan lari dengan yang lain dengan rasa jijik dan masyarakat akan runtuh hingga ke dasar-dasarnya. Itulah sebabnya mengapa Allah melarang kita membicarakan kejelekan orang lain. Maksudnya agar kita terlindung dari pembicaraan orang lain mengenai diri kita.

Dalam keseharian di dunia yang semakin tidak teratur ini, tidaklah sulit kita menemukan contoh sikap mengadu domba, mulai dilingkungan terkecil sampai kepada level Negara. Coba anda menonton TV yang menyuguhkan berita, disana banyak informasi yang tanpa sadar mengajarkan kita bahwa adu domba adalah sikap yang wajar. Atau berita infotaiment yang hampir keseluruhan isinya bersifat tentang pergunjngan, fitnah, mengadu domba, melebih-lebihka n berita untuk membuat pihak lain tersinggung dan tanpa rasa bersalah mempertontonkan kepada kita sikap permusuhan diantara kedua pihak yang memang sengaja di adu domba.

Dalam dunia politik, adu domba adalah hal yang lumrah terjadi bahkan ada sebuah prinsip, “Tidak ada kawan abadi yang ada adalah kepentingan abadi”, selama masih dalam satu kepentingan selama itu pula hubungan masih ada dan ketika kepentingan berbeda maka selesai hubungan persahabatan tersebut. Karena dunia saat ini tidak lagi normal maka kita sangat perlu melihat kepada tuntunan Al-Qur’an dan Hadist sebagai penuntun kita gara selamat di dunia dan akhirat.

Tentang mengadu domba (Al-Namimah) Allah Ta’ala berfirman : “Dan janganlah kau ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah”. (QS. Al-Qalam, 10-11).

Rasulullaw saw bersabda, “Seorang yang suka mengadu domba sungguh tidak akan masuk surge.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Al-Imam Ahmad meriwayatkan hadist marfu’, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Maukah kalian kuberitahu siapa hamba Allah yang paling buruk?” lalu sahabat menjawab,”Tentu , ya Rasulullah.” Kemudian Rasulullah saw bersabda, “ Yaitu orang yang suka mengadu domba, memecah belah orang-orang yang saling mencinta, dan suka mencela orang-orang yang bersih”.

Di dalam riwayat dari Abu asy-Syaikh disebutkan,”Al- Hammazin (orang-orang yang suka mencela), al-lammazun (orang yang suka menjelek-jelekk an orang lain), orang-orang yang suka mengadu domba serta orang yang suka menuduh buruk terhadap orang yang baik, kelak akan dibangkitkan oleh Allah dalam rupa anjing”.

Syekh Amin Al-Kurdi dalam Tanwir al-Qulub berkata para ulama telah sepakat tentang keharaman mengadu domba. Mereka juga sepakat bahwa mengadu domba merupakan salah satu dosa terbesar dalam pandangan Allah ‘Aza wa Jalla. Karena itu sudah semestinya orang yang berakal menjauhi perilaku tercela ini dan berhati-hati terhadap semua orang yang senang mengadu domba, jangan sampai terpancing. Dia juga mesti tahu bahwa orang yang suka mengadu domba pasti akan diadu domba.

Mudah-mudahan tulisan singkat ini bermanfaat hendaknya terutama untuk saya pribadi, salam http:// sufimuda.net/

Rabu, 01 Agustus 2012

Gambar Ilusi Mata yang Keren dan Unik

Kalau mata anda masih tajam dan Bernyali, Silahkan lihat postingan saya yang satu ini…
1. Apakah ini adalah gambar kapal laut atau pilar?
refleksi-mata-1
2. Apakah mereka adalah penonton atau gedung?
refleksi-mata-2
3. Berapa banyak kuda yang bisa anda temukan? Jika mata anda cukup tajam, anda seharusnya menemukan 7.
refleksi-mata-3
4. Berapa banyak orang dalam gambar ini?
refleksi-mata-4
5. Cincin yang mustahil
refleksi-mata-5
6. Karpet hidup
refleksi-mata-6
7. Air terjun atau manusia terjun?
refleksi-mata-7
8. Ada lima ekor rusa yang bersembunyi di hutan… Bisakah anda menemukannya?
refleksi-mata-8
9. Berapa pilar yang ada, tiga atau dua????????? Perhatikan pilar tengah. Dimanakah ujungnya?
refleksi-mata-9
10. Bisakah anda menemukan empat orang dalam gambar?
refleksi-mata-10
11. Siapakah yang tertinggi? Percaya atau tidak, ketiganya sama tinggi!
refleksi-mata-11
12. Sebuah wajah? … atau sebuah kata ‘liar’?
refleksi-mata-12
13. Apa yang anda lihat? Bisakah anda melihat kata “LIFT”? Atau hanya sebuah gambar kotak-kotak hitam tanpa makna?
refleksi-mata-13
14. Temukanlah wajah-wajah dalam gambar ini:
Ada sebelas wajah dalam gambar. Bisakah anda menemukan semuanya?
Orang normal akan menemukan empat atau lima.
Jika anda menemukan 8, anda memiliki tingkat ketelitian lebih dari orang normal.
Jika anda menemukan 9, anda memiliki tingkat ketelitian diatas rata-rata.
Jika anda menemukan 10, anda sangat teliti.
Jika anda menemukan 11, anda luar biasa teliti!
refleksi-mata-14
15. Fokuskan pandangan mata anda pada titik di tengah lingkaran, lalu gerakkan kepala anda maju mundur. Aneh, bukan?
refleksi-mata-15
16. Coba perhatikan gambar di bawah ini. Apakah panjang ketiga garis itu berbeda? Semua itu ternyata hanya ilusi mata.
ilusi-garis
17. Coba lihat dari dekat gambar ini, dan ingat gambar tersebut, lalu coba berdiri dari komputer dan mundur 3-4 langkah, lihat kembali gambar tersebut.. aneh ya?!
tipuan-mata-23
tipuan-mata-24
18. Gambarnya berdenyut-denyut.
tipuan-mata-14
19. Berapa titik hitamnya?
tipuan-mata-15
20. Ada tangga melayang?
tipuan-mata-16
21. Spiral? Anda pasti mengira gambar ini adalah gambar spiral, ups.. tunggu dulu coba jari anda menelusuri salah satu garis melingkar, nah apakah anda masih bersikeras mengatakan gambar ini adalah gambar spiral?
tipuan-mata-17
22. Apa yang anda lihat ? Apakah gambar kelihatan berputar?? Mata anda benar-benar tidak jujur, karena gambar ini sebenarnya diam. Kalau tidak percaya perhatikan dengan fokus salah satu lingkaran saja, apakah berputar?
tipuan-mata-19
23. Garis-garis horizontalnya mencong-mencong……………. Coba teliti lagi..!
tipuan-mata-20
24. Bergerakkah gambar ini?
tipuan-mata-22
tipuan-mata-21

Senin, 09 Juli 2012

3 HAL PENTING UNTUK MEMBUAT HUBUNGAN BAHAGIA

Menjalin hubungan harmonis dengan pasangan kita bukanlah perkara gampang. Tidak percaya, cobalah perhatikan sekeliling kita? Perhatikan juga kiat-kiat yang dilakukan sejumlah pasanagan untuk membangun hubungan harmonis itu? “Dokter Romantis” Tina B. Tessina mengungkapkan tiga kunci penting untuk membangun pasangan nan harmonis dan bahagia:

1. Membangun Komunikasi. “Untuk mendapatkan hubungan yang sehat dan dinamis, Anda perlu membangun komunikasi dengan pasangan Anda,” kata Tessina. “Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apa yang sedang dialami satu sama lain. Jika pasangan Anda mengalami masalah, keduanya dapat bekerja sama untuk mencari solusinya.”

2. Mengungkapkan Cinta dan Romantisme. Mengekspresikan cinta merupakan pupuk yang membuat hubungan Anda dan pasangan menjadi “mekar”. Kebaikan merupakan pelumas, agar proses komunikasi bisa makoin terjalin. Dan romantisme akan memperkokoh kehidupan cinta Anda.

3. Memperhatikan Diri dan Pasangan. Peduli terhadap diri Anda dan pasangan Anda. Ini adalah kunci pentingmembangunan keharmonisan, baik secara fisik maupun rohani. Singkirkan ego dan memperhatikan pasangan merupakan cara terbaik untuk memastikan bahwa hubungan Anda akan berkembang dan bahagia.

Selasa, 14 Februari 2012

PENGERTIAN DZALIM

Dzalim :

Zalim (Arab: ظلم, Dholim) adalah meletakkan sesuatu/ perkara bukan pada tempatnya. Orang yang berbuat zalim disebut zalimin. Lawan kata zalim adalah adil.

Etimologi :

Kata zalim berasal dari bahasa Arab, dengan huruf “dho la ma” (ظ ل م ) yang bermaksud gelap. Di dalam al-Qur’an menggunakan kata zhulm selain itu juga digunakan kata baghy, yang artinya juga sama dengan zalim yaitu melanggar haq orang lain. Namun demikian pengertian zalim lebih luas maknanya ketimbang baghyu, tergantung kalimat yang disandarkannya. Kezaliman itu memiliki berbagai bentuk di antaranya adalah syirik.

Kalimat zalim bisa juga digunakan untuk melambangkan sifat kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan, suka melihat orang dalam penderitaan dan kesengsaraan, melakukan kemungkaran, penganiayaan, kemusnahan harta benda, ketidak adilan dan banyak lagi pengertian yang dapat diambil dari sifat zalim tersebut, yang mana pada dasarnya sifat ini merupakan sifat yang keji dan hina, dan sangat bertentangan dengan akhlak dan fitrah manusia, yang seharusnya menggunakan akal untuk melakukan kebaikan.

Ancaman bagi orang yang zalim :

Menurut syariat Islam, orang yang tidak berbuat zalim bisa saja terkena siksaan, keyakinan ini berdasarkan dalam salah satu ayat. Allah berfirman:
“ "Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya." (Al-Anfaal 8:25). ”

Ayat tersebut berisi peringatan untuk berhati-hati (hadzr) akan azab yang tidak hanya menimpa yang zalim saja, tetapi menimpa secara umum baik yang zalim maupun yang tidak zalim. Karena itu secara syar’i, wajib hukumnya bagi orang yang melihat kezaliman/kemunkaran dan mempunyai kesanggupan, untuk menghilangkan kemunkaran itu.

Zalim dalam Al-Qur'an dan Hadits :

Al-Qur'an

Didalam Al-Qur'an zalim memiliki beberapa makna, di antaranya dalam beberapa surah sebagai berikut:

Al Baqarah 165 dan Huud 101, orang-orang yang menyembah selain Allah.
Al Maa-idah 47, karena menuruti hawa nafsu dan merugikan orang lain.
Al Kahfi 35, zalim pada ayat ini sebuah sifat keangkuhan dan perbuatan kekafirannya.
Al-Anbiyaa' 13, Orang yang zalim itu di waktu merasakan azab Allah melarikan diri, lalu orang-orang yang beriman mengatakan kepada mereka dengan secara cemooh agar mereka tetap ditempat semula dengan menikmati kelezatan-kelezatan hidup sebagaimana biasa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapkan kepada mereka.
Al 'Ankabuut 46, Yang dimaksud dengan orang-orang yang zalim pada ayat ini adalah orang-orang yang setelah diberikan kepadanya keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dengan cara yang paling baik, mereka tetap membantah dan membangkang dan tetap menyatakan permusuhan.

[sunting] Hadits

Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Sirin, Muhammad pernah mengatakan bahwa, "Di antara bentuk kezaliman seseorang terhadap saudaranya adalah apabila ia menyebutkan keburukan yang ia ketahui dari saudaranya dan menyembunyikan kebaikan-kebaikannya."[1]

Dari kisah Abu Dzar Al-Ghifari dari Rasulullah sebagaimana ia mendapat wahyu dari Allah bahwa Allah berfirman: "Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) di antara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim."[2]

Dalam hadits lain Muhammad bersabda, "Takutlah kalian akan kezhaliman karena kezhaliman adalah kegelapan pada hari Kiamat"

Kategori :

Kezaliman dibagi menjadi 2 kategori, menzalimi diri sendiri (dosa dan maksiat) dan orang lain (menyia-siakan atau tidak menunaikan hak orang lain yang wajib ditunaikan). Kezaliman itu ada tiga macamnya di antaranya adalah:

- Kezaliman yang tidak diampunkan Allah, yaitu syirik.
- Kezaliman yang dapat diampunkan Allah, perbuatan seseorang hamba terhadap dirinya sendiri di dalam hubungan dia terhadap Allah.
- Kezaliman yang tidak dibiarkan oleh Allah, perbuatan hamba-hamba-Nya di antara sesama mereka, karena pasti ditun­tut pada Hari Akhir oleh mereka yang dizalimi.