Kamis, 21 November 2013

SOK ALIM, SOK SUCI..!! APAKAH KAMU SUDAH BENAR?


BANYAK ORANG BERKATA: SOK ALIM, SOK SUCI, URUS SAJA DIRI SENDIRI ! APA KAMU SUDAH ALIM, SUDAH SUCI ? APA KAMU SUDAH BENAR ? TAK PERLU CAMPURI URUSAN ORANG LAIN !

Jika Rasulullah Muhammad ﷺ hanya mengurus akhlak diri sendiri saja, dan hanya keluarganya saja, ga usah ngurusin orang lain, maka mungkin saat ini indahnya islam sebagai agama dan jalan hidup tidak akan pernah sampai kepada kita
Jika Rasulullah Muhammad ﷺ hanya mengurus akhlak diri sendiri saja, ga usah ngurusin orang lain, mungkin kita masih Animisme, Dinamisme menyembah pohon tua, batu besar, tumbal orang ke kawah gunung berapi dan sebagainya.

Tahukah saudara jika dakwah menyampaikan suatu kebenaran bukan cuma tugas ustadz tapi KEWAJIBAN SETIAP MUSLIM?
Qs.3:20 Kewajiban kamu hanyalah menyampaikan
Qs.42:48 Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan
Qs.16:82 Kewajiban yang dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan


Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ


 “Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain.” [Al Jaami' Ash Shogir, no. 11608]

Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ


“Barangsiapa memberi petunjuk pada orang lain, maka dia mendapat ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang melakukannya.” [HR. Muslim]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

لأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ


“Jika Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraanmu maka itu lebih baik bagimu daripada mendapatkan unta merah (harta yang paling berharga orang Arab saat itu).” [HR. Bukhari dan Muslim]

Sampaikanlah dariku meski cuma satu ayat. HR.Muslim – Bukhari
Tidak sempurna iman seorang muslim sampai dia menyayangi muslim lain seperti dirinya sendiri. Dan salah satu wujud sayang itu ialah amar ma’ruf nahi munkar.

"Tetapi bagi sebagian orang (kalangan kerabat dan teman) ada yang merasa tidak suka ketika kita memanfaatkan facebook untuk dakwah menyampaikan suatu kebenaran. Sehingga bermunculan orang-orang yang mengatakan, sok suci , sok, alim, sok bijak dan lain sebagainya!"


"Abaikan mereka, meski ada yang mencaci maki, meski ada yang mengatakan sok alim." Biarkan anjing menggonggong..[karena memang hanya itu yang bisa dilakukan oleh anjing]

Bukankah perkataan yang indah dan baik di sisi-Nya mengajak kebaikan. Kenapa kita malah marah ketika ada yang menasehati. seharusnya itu bisa menjadi muhasabah buat diri kita. Manusia adalah makhluk yang lemah dan serba kekurangan, janganlah sombong merasa diri sudah benar. Orang yang sombong adalah orang yang tidak mau mendengar dan menerima kebenaran. Ketika kebenaran itu telah datang padanya ia malah mengolok-ngolokkan. Sedangkan seorang Khalifah saja ketika di muhasabah ummat ia terima.

Apakah benar dan dibenarkan bila kita menjadi Sok Alim, Sok Bijak, Sok Baik, Sok Suci, dan sok-sok lainnya?


“Suatu perbuatan yang dikatakan sok, itu artinya perbuatan tersebut dilakukan secara berpura-pura. Atau bukan merupakan tabiat asli kita.  Dan berpura-pura selama ditujukan untuk membentuk karakter diri pribadi sebagai suatu pembelajaran sebelum kita meraih kondisi yang diharapkan, maka itu adalah suatu cara yang benar dan dibenarkan.”

“Yang tidak benar, adalah bila perilaku sok tersebut ditujukan untuk sekedar sombong-sombongan atau sekedar ingin mendapat pujian dari orang lain..”
  
Dasarnya begini :
Pikiran Alam Bawah sadar tidak bisa membedakan antara sungguh-sungguh atau sekedar pura-pura. Apapun pesan yang disampaikan oleh pikiran sadar anda, baik nyata atau sekedar imajinasi. Semuanya akan ditanggapi dengan serius oleh fikiran bawah sadar dan dijadikan perintah untuk ditindak lanjuti. Alam bawah sadar adalah Bawahan pikiran sadar yang sangat patuh.


Jadi, bila saat ini ini anda belum bisa menjadi orang yang baik, belum bisa menjadi orang yang bijak, alim, suci, dan lain sebagainya. Namun anda berpura-pura saja anda sudah menjadi orang baik, orang alim, orang suci, dll. Serta anda dalam setiap perkataan dan perberbuatan seolah-olah anda adalah demikian. Maka lambat laun tapi pasti, anda akan betul-betul menjadi orang yang baik, dan orang yang bijak.

Bukalah hatimu teman, ia yang menegur dan memberi nasihat padamu karna ia sayang padamu bukan membencimu. Hanya orang-orang pedulilah yang mau mengurusi orang lain kepada kebaikan. Ambilah hikmah dari kata-katanya, belum tentu esok engkau mendapatkan teman seperti itu. Suatu saat engkau akan mencarinya juga. Semoga bermanfaat..!!!

15 komentar:

  1. Semoga dengan tulisan ini bisa memotivasi saya dan orang-orang semua agar jangan sedih di bilang sok suci

    BalasHapus
  2. Maaf, mereka menolak diurus-urus bukan karena menentang amar ma'ruf nahi mungkar. Melainkan karena mereka tidak mau direndahkan, dihina, diejek dan diremehkan. Makanya mereka jadi tidak suka jika mereka diatur-atur, krna hal itu menunjukkan akan kesombongan dan keangkuhan si pengatur, 'berasa dirinya udah sempurna aja'. Selain itu, juga krna mereka dapat tersinggung dan sakit hati jika mrka dikritik/ ditegur. Selain itu, juga karena mereka sdg menjaga privasi dan harga diri mereka, makanya mereka tidak mau aibnya diumbar di depan orang lain, karena hal itu dpt memperburuk reputasi, harga diri, kehormatan, nama baik dan imej mereka.

    Perkatan/ ucapan itu memang kdg dapat menyinggung perasaan org lain, serta membuat org lain mjd sakit hati, luka batin, mengalami tekanan jiwa, tekanan psikologis dan menusuk hati. Juga dapat membuat mereka stress, depresi, galau, melow dan murung. Bahkan dlm kasus yg ekstrem bisa membuat mereka berpikir utk "bunuh diri", atau "kabur dari rumah alias lingkungan" dan semacamnya.

    Dari itu jagalah perkataan kalian. Krna tanpa kalian sadari, perkataan kalian kdg sdh terlanjur melukai dan menusuk perasaan org lain. Juga janganlah suka menghina, merendahkn dan mengejek org lain, krna hal itu dpt menyakiti org lain.

    Perkataan yg kasar, membentak dan merendahkan itu mmg dpt melukai org lain dan menyinggung perasaan org lain. Terutama bg mereka yg memiliki perasaan yang sensitif, peka, halus dan mudah tersentuh. Ataupun mereka yang berjiwa "melankolis" yg mentalnya tipis sehingga gampang terluka. Sebagian org memang ada yg memiliki perasaan yg lembut dan halus alias memiliki "perasaan sensitif yang tinggi" atau dlm ilmu psikoligi dknenal sbg HSP (highly sensitive person), dan biasanya mrka itu berjiwa melankolis.

    Jadi, hargailah org lain, jangn hina mereka, jgn buat mereka menikmati sakit hati dan depresi tiap hari.

    Biarkan mereka melakukan suatu kebaikan seikhlash-ikhlash mereka. Jangan memaksa mereka, agar mereka tidak beribadah karena manusia alias riyak ataupun karena takut pd manusia, bkn pd Allah. Mereka sadar, kalau ibadah itu bkn ditunjukkan utk manusia, ttapi utk mentaati perintah Allah dan utk menyembahnNYA. Mereka jg sadar, ibadah bkn utk disombongkan dan dibanggakan, krn mereka tahu mereka beribadah hanya krna mdpt pertolongan dari Allah. Tnpa taufik mrka tdk akan ada daya utk beribadah kpd Allah.

    Jdi jangan suka menghina kesalahan org lain, krna hal itu kdg bkn dpt menumbuhkn harapan bangkit, tp justru membunuh harapan yg sudah ada. Krna mereka bknlah tipe yg riyak, merk tdk suka beribadah hnya krna disuruh2 manusia. Mrka maunya beribadah tnpa ada yg nyuruh.

    Janganlah suka menghina org lain. Krna hal itu dpt menyinggung perasaan org lain. Jg dpt membuat org lain merasa buruk, minder dan tdk percaya diri. Jg bisa mmbuat org lain merasa down, jatuh, terpuruk dan akhirnya putus asa, patah semangat dan pesimis. Bahkan sakitnya dimaki jg dpat mmbuat org lain depresi, stress, dan niat utk mengakhiri hidup, entah dg bunuh diri atau meminta mati kpd Allah. Ataupun mrka ada niat utk "kabur dari rumah"..

    Saya sendiri kdg jg demikian.. Sya sngat 'sensi' dg kritikan, bhkn kdg sya suka nangis-nangis gitu, dan tentunya kritikan itu sdh membuat sya sakit hati + down alias patah semangat, jg bkin sya minder dan malu .. jika mndapati kritikan atau hinaan, saya tu kdg pngen bunuh diri aja, atau kabur lah dri rumah atau lingkungan yg tlh mencap saya 'buruk' itu, kabur sejauh-jauhnya, agar mrka tdk bisa brtmu saya lgi.. Tiap kli saya merasa dihina, direndahan dan disinggung, saya bnr2 emosi dg mereka yg suka meledek sya itu.. Kesel, kecewa, marah buarr semua ada..

    Entahlah, apakah kalian iba dan tdk tega melihat mereka tertekan begitu atau tdk, itu trgantung perasaan kalian. Tp seharusnya thdp ahli maksiat kalian bkn membencinya ttp mengasihinya, kalian seharusnya merasa kasihan dg pelaku maksiat krna takut mdpt siksa, bkn malah kalian melabraknya smentara kalian msh jg melakukannya.

    BalasHapus
  3. Maaf, mereka menolak diurus-urus bukan karena menentang amar ma'ruf nahi mungkar. Melainkan karena mereka tidak mau direndahkan, dihina, diejek dan diremehkan. Makanya mereka jadi tidak suka jika mereka diatur-atur, krna hal itu menunjukkan akan kesombongan dan keangkuhan si pengatur, 'berasa dirinya udah sempurna aja'. Selain itu, juga krna mereka dapat tersinggung dan sakit hati jika mrka dikritik/ ditegur. Selain itu, juga karena mereka sdg menjaga privasi dan harga diri mereka, makanya mereka tidak mau aibnya diumbar di depan orang lain, karena hal itu dpt memperburuk reputasi, harga diri, kehormatan, nama baik dan imej mereka.

    Perkatan/ ucapan itu memang kdg dapat menyinggung perasaan org lain, serta membuat org lain mjd sakit hati, luka batin, mengalami tekanan jiwa, tekanan psikologis dan menusuk hati. Juga dapat membuat mereka stress, depresi, galau, melow dan murung. Bahkan dlm kasus yg ekstrem bisa membuat mereka berpikir utk "bunuh diri", atau "kabur dari rumah alias lingkungan" dan semacamnya.

    Dari itu jagalah perkataan kalian. Krna tanpa kalian sadari, perkataan kalian kdg sdh terlanjur melukai dan menusuk perasaan org lain. Juga janganlah suka menghina, merendahkn dan mengejek org lain, krna hal itu dpt menyakiti org lain.

    Perkataan yg kasar, membentak dan merendahkan itu mmg dpt melukai org lain dan menyinggung perasaan org lain. Terutama bg mereka yg memiliki perasaan yang sensitif, peka, halus dan mudah tersentuh. Ataupun mereka yang berjiwa "melankolis" yg mentalnya tipis sehingga gampang terluka. Sebagian org memang ada yg memiliki perasaan yg lembut dan halus alias memiliki "perasaan sensitif yang tinggi" atau dlm ilmu psikoligi dknenal sbg HSP (highly sensitive person), dan biasanya mrka itu berjiwa melankolis.

    Jadi, hargailah org lain, jangn hina mereka, jgn buat mereka menikmati sakit hati dan depresi tiap hari.

    Biarkan mereka melakukan suatu kebaikan seikhlash-ikhlash mereka. Jangan memaksa mereka, agar mereka tidak beribadah karena manusia alias riyak ataupun karena takut pd manusia, bkn pd Allah. Mereka sadar, kalau ibadah itu bkn ditunjukkan utk manusia, ttapi utk mentaati perintah Allah dan utk menyembahnNYA. Mereka jg sadar, ibadah bkn utk disombongkan dan dibanggakan, krn mereka tahu mereka beribadah hanya krna mdpt pertolongan dari Allah. Tnpa taufik mrka tdk akan ada daya utk beribadah kpd Allah.

    Jdi jangan suka menghina kesalahan org lain, krna hal itu kdg bkn dpt menumbuhkn harapan bangkit, tp justru membunuh harapan yg sudah ada. Krna mereka bknlah tipe yg riyak, merk tdk suka beribadah hnya krna disuruh2 manusia. Mrka maunya beribadah tnpa ada yg nyuruh.

    Janganlah suka menghina org lain. Krna hal itu dpt menyinggung perasaan org lain. Jg dpt membuat org lain merasa buruk, minder dan tdk percaya diri. Jg bisa mmbuat org lain merasa down, jatuh, terpuruk dan akhirnya putus asa, patah semangat dan pesimis. Bahkan sakitnya dimaki jg dpat mmbuat org lain depresi, stress, dan niat utk mengakhiri hidup, entah dg bunuh diri atau meminta mati kpd Allah. Ataupun mrka ada niat utk "kabur dari rumah"..

    Saya sendiri kdg jg demikian.. Sya sngat 'sensi' dg kritikan, bhkn kdg sya suka nangis-nangis gitu, dan tentunya kritikan itu sdh membuat sya sakit hati down alias patah semangat, jg bkin sya minder dan malu .. jika mndapati kritikan atau hinaan, saya tu kdg pngen bunuh diri aja, atau kabur lah dri rumah atau lingkungan yg tlh mencap saya 'buruk' itu, kabur sejauh-jauhnya, agar mrka tdk bisa brtmu saya lgi.. Tiap kli saya merasa dihina, direndahan dan disinggung, saya bnr2 emosi dg mereka yg suka meledek sya itu.. Kesel, kecewa, marah buarr semua ada..

    Entahlah, apakah kalian iba dan tdk tega melihat mereka tertekan begitu atau tdk, itu trgantung perasaan kalian. Tp seharusnya thdp ahli maksiat kalian bkn membencinya ttp mengasihinya, kalian seharusnya merasa kasihan dg pelaku maksiat krna takut mdpt siksa, bkn malah kalian melabraknya smentara kalian msh jg melakukannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bedakan ya menghina dengan menasehati menghina memang sudah jelas dapat melukai hati seseorang tapi beda dengan menasehati yaitu memperbaiki, islam juga sudah mengajarkan tentang adab-adabnya dalam menasehati, sebelum anda beretorika disini islam sudah menjelaskan ribuan tahun sebelum anda lahir semuanya lengkap dan jelas,
      dalam hadis juga sudah di jelaskan bahwa jangan menasehati seseorang di khalayak ramai karena itu bkan nasehat tapi hinaan,
      semua sudah jelas, islam itu sempurna jadi gak usah protes ikuti saja tuntunan yang sudah ada,
      anda beretorika seakan sudah tahu semuanya,
      pertanyaan saya pada anda adalah apakah menyayangi seseorang itu kita harus membiarkan kesalahan yang ia perbuat?
      semisal anda punya anak terus anak anda bermain di jalan raya apa anda akan membiarkan ia bermain di jalan raya tanpa menegur atau memarahinya? tentu kita akan menasehatinya bahwa itu berbahaya, sya rasa penjelasan saya tidak jauh dari menasehati seseorang dalam beragama, kecuali kalo ada orang kristen yang tidak shalat lalu kita mencacinya itu yang salah..
      paham?
      ingat kalo anda tidak suka di nasehati lebih baik introspeksi diri dengan firman Allah "Allah tidak akan mengubah sikap suatu kaum sebelum kaum itu merubahnya sendiri" jika Allah tidak akan merubah sikap kita siapa lagi? boro-boro diri sendiri sedang di nasehati orang lain malah marah2.

      Hapus
    2. Mari kita kerjakan yg baik2, mudah2an hasilnya akan baik...

      Hapus
    3. Buat mr.rius....sya ngerti knp org it tersinggung...krn rata2 org menasehati it d dpn umum + dgn emosi+ sbagian dr mereka ad rasa ujub....jd menasehati nya tdk sopan seakan2 menantang dr segi bahasa & t4 mnasehati...jd org boro2 mau dgr nasehat....sya cuma saran taatilah adab2 menasihati, krn klo slh adab yg ad malah org yg kita nasihati it mnolak mentah2....percayaalah...pengaalaman sya....sya suka pilih2 untuk mnerima suatu nasehat it sya pilih dr cara org tsb menyampaaikan + dr bhs + dr t4 (apakah d don org atau hanya empat mata).....tlg bukalah pikiran anda krn sebagian org mnasihati dgn terselip rasa ujub & terselip niat mempermalukan...ingat alloh yg tau niat manusia ktika menasihati....

      Hapus
    4. Bodoh kali, baca betul2 bos, cerna dulu apa makna tulisan tsb, kita syiar berdakwah menasehati dengan baik dan tidak ada unsur kata memojokkan atau menghina di satu sisi, be smart, Islam itu logis

      Hapus
  4. "Tetapi bagi sebagian orang (kalangan kerabat dan teman) ada yang merasa tidak suka ketika kita memanfaatkan facebook untuk dakwah menyampaikan suatu kebenaran. Sehingga bermunculan orang-orang yang mengatakan, sok suci , sok, alim, sok bijak dan lain sebagainya!"

    Makanya kalo mau tausiyah tuh pada tempatnya, emangnya medsos itu majelis talim... di medsos itu kata2 gampang di copy paste, di edit seenaknya sama yg ga bertanggung jawab yang niatnya menghasut.... pikirin tuh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita harus pandai menyikapi kehidupan ini, baik menurut kita blm tentu baik versi orang lain..
      Lakukanlah yg baik itu...dimanapun kita berada...

      Hapus
    2. Jamannya memang sudah gak enak, pak. Kebaikan itu sdh smkn sulit dipahami. Kebaikan selalu difitnah menjadi keburukan. Jaman FASIK.

      Hapus
  5. Padahal kita gk lagi nakutin mereka malah menyampaikan kebenaran. Manusia itu lemah,egonya yg besar

    BalasHapus