Rabu, 04 Januari 2012

MAHFUDZOT

Barang siapa berjalan pada jalannya sampailah ia

Barang siapa bersungguh-sungguh, dapatlah ia.

Barang siapa sabar beruntunglah ia.

Barang siapa sedikit benarnya/kejujurannya, sedikit pulalah temannya.

Pergaulilah orang yang jujur dan menepati janji.

Kecintaan/ketulusan teman itu, akan tampak pada waktu kesempitan.

Tidak kenikmatan kecuali setelah kepayahan.

Kesabaran itu menolong segala pekerjaan.

Cobalah dan perhatikanlah, niscaya kau jadi orang yang tahu.

Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang kubur.

Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari.

Waktu itu lebih mahal daripada emas.

Akal yang sehat itu terletak pada badan yang sehat.

Sebaik-baik teman duduk pada setiap waktu adalah buku.

Barang siapa menanam pasti akan memetik (mengetam).

Sebaik-baik teman itu ialah yang menunjukkan kamu kepada kebaikan.

Seandainya tiada berilmu niscaya manusia itu seperti binatang.

Ilmu pengetahuan diwaktu kecil itu, bagaikan ukiran di atas batu.

Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.

Belajarlah di waktu kecil dan amalkanlah di waktu besar.

Ilmu tiada amalan bagaikan pohon tidak berbuah.

Bersatu adalah pangkal keberhasilan.

Jangan engkau menghina orang miskin bahkan jadilah penolong baginya.

Kemuliaan itu dengan adab kesopanan, (budi pekerti) bukan dengan keturunan.

Keselamatan manusia itu dalam menjaga lidahnya (perkataannya).

Adab seseorang itu lebih baik (lebih berharga) daripada emasnya.

Kerusakan budi pekerti/akhlaq itu menular.

Bencana ilmu itu adalah lupa.

Jika benar kemauannya niscaya terbukalah jalannya.

Jangan menghina seseorang yang lebih rendah daripada kamu, karena segala sesuatu itu mempunyai kelebihan.

Perbaikilah dirimu sendiri, niscaya orang-orang lain akan baik padamu.

Berpikirlah dahulu sebelum kamu berkemauan (merencanakan).

Barang siapa tahu jauhnya perjalanan, bersiap-siaplah ia.

Barang siapa menggali lobang, akan terperosoklah ia di dalamnya.

Barang siapa banyak perbuatan baiknya, banyak pulalah temannya.

Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermala-malas dan jangan pula lengah, karena penyesalan itu bagi orang yang bermalas-malas.

Janganlah mengakhirkan pekerjaanmu hingga esok hari, yang kamu dapat mengejakannya hari ini.

Tinggalkanlah kejahatan, niscaya ia (kejahatan itu) akan meninggalkanmu.

Sebaik-baik manusia itu, adalah yang terlebih baik budi pekertinya dan yang lebih bermanfaat bagi manusia.

Di dalam hati-hati itu adanya keselamatan, dan di dalam tergesa-gesa itu adanya penyesalan.

Buah sembrono/lengah itu penyesalan, dan buah cermat itu keselamatan.

Berlemah lembut kepada orang yang lemah itu, adalah suatu perangai orang yang mulia (terhormat).

Pahala/imbalan suatu kejahatan itu adalah kejahatan yang sama dengannya.

Tidak menjawab terhadap orang yang bodoh itu adalah jawabannya.

Barang siapa manir tutur katanya (perkataannya) banyaklah temannya.

Apabila akal seseorang telah sempurna maka sedikitlah bicaranya.

Barang siapa mencari teman yang tidak bercela, maka ia akan tetap tidak mempunyai teman.

Katakanlah yang benar itu, walaupun pahit.

Sebaik-baik hartamu adalah yang bermanfaat bagimu.

Sebaik-baik perkara itu adalah pertengahanya (yang sedang saja).

Tiap-tiap tempat ada kata-katanya yang tepat, dan pada setiap kata ada tempatnya yang tepat.

Apabila engkau tidak malu, maka berbuatlah sekehendakmu (apa yang engkau kehendaki).

Bukanlah cela itu bagi orang yang miskin, tapi cela itu terletak pada orang yang kikir.

Bukanlah anak yatim itu yang telah meninggal orang tuanya, tapi (sebenarnya) yatim itu adalah yatim ilmu dan budi pekerti.

Setiap pekerjaan itu ada upahnya, dan setiap perkataan itu ada jawabannya.

Dan pergaulilah manusia itu dengan apa-apa yang engkau sukai daripada mereka semuanya.

Hancurlah seseorang yang tidak tahu dirinya sendiri.

Pokok dosa itu, adalah kebohongan

Barang siapa menganiaya niscaya akan dianiaya.

Bukanlah kecantikan itu dengan pakaian yang menghias kita, sesungguhnya kecantikan
itu ialah kecantikan dengan ilmu dan kesopanan.

Janganlah engkau bersikap lemah, sehingga kamu akan diperas, dan janganlah kamu bersikap keras, sehingga kamu akan dipatahkan.

Barang siapa menolongmu dalam kejahatan maka ia telah menyiksamu.

Saudaraku! Kamu tidak akan mendapatkan ilmu, kecuali dengan enam perkara, akan aku beritahukan perinciannya dengan jelas :
Kecerdasan
Kethoma’an (terhadap ilmu)
Kesungguhan
Harta benda (bekal)
Mempergauli guru
Waktu yang panjang

Bekerja itu membuat yang sukar menjadi mudah.

Barang siapa berhati-hati niscaya mendapatkan apa-apa yang ia cita-citakan.

Carilah/tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina.

Kebersihan itu sebagian dari iman.

Kalau besar permintaannya maka sedikitlah penolongnya.

Tidak ada baiknya sesuatu keenakan yang diiringi (oleh) penyesalan.

Pengaturan pekerjaan itu menabung sebanyak separohnya waktu.

Berapa banyak saudara yang tidak dilahirkan oleh satu ibu.

Obatilah kemarahan itu dengan diam

Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum.

Bukan setiap yang mengkilat itu emas.

Gerak-gerik seseorang itu menunjukkan rahasianya.

Harga seseorang itu sebesar (sama nilainya) kebaikan yang telah diperbuatnya.

Temannmu ialah orang yang menangiskanmu (membuatmu menangis) bukan orang yang membuatmu tertawa.

Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah.

Sebaik-baik perkataan itu ialah yang sedikit dan memberi penjelasannya/jelas.

Segala sesuatu apabila banyak menjadi murah, kecuali budi pekerti.

Permulaan marah itu adalah kegilaan dan akhirnya adalah penyesalan.

Hamba sahaya itu harus dipukul dengan tongkat, dan orang yang merdeka (bukan budak) cukuplah dengan isyarat.

Perhatikanlah apa-apa yang dikatakan (diucapkan) dan janganlah meperhatikan siapa yang mengatakan.

Orang yang pendengki itu tidak akan menjadi mulia.

Tiap-tiap pekerjaan itu dengan penyelesaiannya.

Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka.
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar.

Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan.

Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya.

Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu.

Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah ahli pengampun.
Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?

3 komentar:

  1. Bagaimana kalo sharing juga soal opini tentang isi mahfudzot bagi hidup kita? Pasti menarik.

    BalasHapus
  2. Kalau mau lihat versi dalam bahasa arabnya bisa kunjungi artikel saya ini, kata mutiara bahasa arab

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus